Nabi dihina, Innocence of Muslims masih bisa dilihat di Youtube

Google selaku pemilik Youtube akhirnya memblokir akses ke Youtube buat orang-orang ingin menyaksikan cuplikan film The Innocence of Muslims. kebijakan ini diambil setelah terjadi unjuk rasa besar-besaran di sejumlah negara Timur Tengah, memprotes film itu.


Namun, meski telah diblokir di beberapa negara Timur Tengah dan juga di Indonesia, tetap saja cuplikan-cuplikan film yang menghina Nabi Muhammad dan umat Islam tersebut masih bisa dilihat di Youtube. Diduga, masih saja ada orang-orang yang dengan sengaja mengunggah cuplikan film kontroversial tersebut ke Youtube.

Pantauan merdeka.com, Jumat (14/9) pukul 06.00 WIB, beberapa cuplikan film The Innocence of Muslims masih bisa dilihat di Youtube, meski ada beberapa cuplikan yang tidak bisa dubuka.

Google sebelumnya mengaku kecolongan dengan tayangan itu. "Kita secara bertahap membatasi akses di kedua negara itu. Kami turut berduka terhadap keluarga korban meninggal kemarin," ujar pihak Google dalam pernyataan tertulis seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Kamis (13/9).

Protes besar-besaran telah berlangsung sejak Selasa lalu di Mesir, Libya, Tunisia, Sudan, dan Maroko. Insiden terparah berlangsung di Libya, di mana terjadi dua kali serangan terhadap kantor Konsulat Amerika di Kota Benghazi dan sejumlah diplomat Amerika. Lima warga Amerika, termasuk Duta Besar buat Libya John Christopher Stevens, terbunuh.

Di Ibu Kota Kairo, Mesir, pengunjuk rasa menurunkan dan membakar bendera Amerika dikibar setengah tiang di Kedutaan Besar Amerika. "Hal ini menjadi cobaan buat kita, karena apa yang diperbolehkan di negara satu tidak diperbolehkan di negara lainnya."

The Innocence of Muslims menggambarkan Nabi Muhammad hobi sebagai penipu dan tukang merayu. Cuplikan film berdurasi 14 menit ini diproduksi oleh Sam Bacile, lelaki keturunan Yahudi asal California, Amerika.

Produser film itu mengaku senang atas reaksi kaum muslim. "Kita akhirnya meraih orang-orang ingin kita capai."

Bagaimana reaksi atas film tersebut di Indonesia? Menteri Agama Suryadharma Ali meminta media jangan terlalu membesar-besarkan film tersebut.

"Ya pertama media jangan besar-besarin, nanti yang tidak tahu menjadi tahu, yang tahu menjadi terpupuk kebenciannya. Proporsional saja," kata Suryadharma di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/9).

Dia juga menyatakan, kekerasan bukanlah ajaran Islam. Sebab, Islam adalah ajaran yang santun yang mengedepankan perdamaian, persaudaraan, dan kasih sayang.

"Oleh karenanya kalau kekerasan atas nama agama dilakukan itu sesungguhnya yang bersangkutan bukanlah orang yang beragama dengan baik," kata dia.

Baca juga :



0 comments :